Monday, December 28, 2015

Tags: , , , , , , , , , ,

Pengertian DNS (Domain Name System)

Apple Facebook Handphone Hardware Linux Network Security Software Technology Web Windows

 DNS (Domain Name System) adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama komputer di jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DNS merupakan sebuah aplikasi layanan yang biasa digunakan di internet, seperti web browser atau email yang menerjemahkan sebuah URL yang berupa kosakata yang dimengerti oleh manusia seperti facebook dan diakhiri dengan ekstensi domain, seperti .com, .net, .info, kemudian URL tersebut diterjemahkan menjadi sebuah deretan angka berupa alamat IP. Pada umumnya, di dalam sistem operasi server banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server, sebagai contohnya adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya memasukkan layanan-layanan tersebut ke dalam sistemnya. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap setiap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP  yang membutuhkan alamat IP akan mengirimkan request berisi perintah dan bahasa yang dimengerti oleh DHCP Server kepada server yang menjalankan DHCP Server. 
DNS menyediakan layanan yang cukup penting untuk internet, jika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing). Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, Windows NT 4.0, kemudian yang banyak digunakan saat ini adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, dan Linux serta beberapa distro-nya.
DNS bekerja dengan konsep Klien-Server, yaitu ada sebuah komputer yang berperan sebagai DNS Server atau Name Server yang menjalankan fungsi Server, sedangkan komputer lain bernama Klien DNS yang meminta penerjemahan dari Hostname atau URL menjadi alamat IP. Struktur hierarki pada basis data DNS mirip dengan struktur hierarki direktori pada sistem operasi Linux. Seluruh basis data digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik dari sebuah pohon (tree), dimana puncaknya disebut dengan root node. Pada setiap node dalam pohon tersebut mempunyai keterangan atau label, misalnya, .org, .com, .edu, .net, .info dan lain sebagainya. Pada sistem berkas di Linux, ini disebut dengan relative pathname, seperti direktori bin, usr, var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan dengan tanda “.” atau “/”. Setiap node merupakan root dari subtree, atau lebih jelasnya, sistem berkas Linux, itu merupakan root direktori dari sebuah direktori, inilah yang disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan untuk membuat cabang baru dan bisa berbeda pula, dan inilah yang disebut dengan nama subdomain. Pada bagian subdomain juga memungkinkan adanya cabang lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya. Server biasanya terhubung dengan klien dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Pengelola DNS biasanya menggunakan Server terpusat yang di sebut Server DNS atau Name Server yang memiliki wewenang untuk mengelola beberapa nama domain dan kepada beberapa domain lain yang di kelola oleh Server DNS lain. Ketika komputer klien meminta informasi alamat IP suatu Hostname ke DNS Server  yang biasanya melalui port 53, kemudian DNS Server mencoba menerjemahkan berdasarkan Library Resolver-nya, apakah yang direquest merupakan nama domain yang dikelola oleh Name Server ini atau Name Server ini akan memberi jawaban berdasarkan isi cache dari data yang pernah direquest sebelumnya dan apabila berhasil, Server akan mengirimkan jawaban berhasil, Jika Name Server belum memiliki jawaban dalam cache-nya maka Name Server akan melakukan proses Recursive Resolution, yaitu bertanya mulai dari root untuk meminta referensi Name Server yang manakah yang merupakan pengelola domain (authoritative nameserver) tersebut, sampai menhubungi authoritative nameserver untuk menanyakan alamat IP dari Hostname yang di tanyakan tersebut. Proses yang sudah dijelaskan di atas juga akan sama jika dilakukan untuk request kebalikannya, yaitu klien menanyakan Hostname dari suatu alamat IP.

Bimo Putro Tristianto

Author & Editor

Bimo Putro Tristianto nama yang terkesan kuno, tetapi dengan nama itu saya membuktikan bahwa siapapun dapat mempelajari teknologi lebih mendalam.

0 Add Comment:

Post a Comment

 

Advertising

Copyright © Freaker_Media 2020

Template by Templateism